Minggu, 20 Maret 2011

Python (bahasa pemrograman)


Python adalah bahasa pemrograman dinamis yang mendukung pemrograman berorientasi obyek. Python dapat digunakan untuk berbagai keperluan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di berbagai platform sistem operasi. Seperti halnya bahasa pemrograman dinamis, python seringkali digunakan sebagai bahasa skrip dengan interpreter yang teintergrasi dalam sistem operasi. Saat ini kode python dapat dijalankan pada sistem berbasis:

Sejarah

Python dikembangkan oleh Guido van Rossum pada tahun 1990 di CWI, Amsterdam sebagai kelanjutan dari bahasa pemrograman ABC. Versi terakhir yang dikeluarkan CWI adalah 1.2.
Tahun 1995, Guido pindah ke CNRI sambil terus melanjutkan pengembangan Python. Versi terakhir yang dikeluarkan adalah 1.6. Tahun 2000, Guido dan para pengembang inti Python pindah ke BeOpen.com yang merupakan sebuah perusahaan komersial dan membentuk BeOpen PythonLabs. Python 2.0 dikeluarkan oleh BeOpen. Setelah mengeluarkan Python 2.0, Guido dan beberapa anggota tim PythonLabs pindah ke DigitalCreations.
Saat ini pengembangan Python terus dilakukan oleh sekumpulan pemrogram yang dikoordinir Guido dan Python Software Foundation.Python Software Foundation adalah sebuah organisasi non-profit yang dibentuk sebagai pemegang hak cipta intelektual Python sejak versi 2.1 dan dengan demikian mencegah Python dimiliki oleh perusahaan komersial. Saat ini distribusi Python sudah mencapai versi 2.6.1 dan versi 3.0.
Nama Python dipilih oleh Guido sebagai nama bahasa ciptaannya karena kecintaan guido pada acara televisi Monty Python's Flying Circus. Oleh karena itu seringkali ungkapan-ungkapan khas dari acara tersebut seringkali muncul dalam korespondensi antar pengguna Python.

Fitur


Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:
  • memiliki kepustakaan yang luas; dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul 'siap pakai' untuk berbagai keperluan.
  • memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
  • memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
  • berorientasi obyek.
  • memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java)
  • modular, mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru; modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
  • memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.

Teror Bom Buku untuk Tunjukkan Solidaritas

JAKARTA – Kelompok yang berada di balik aksi teror pengiriman paket-paket bom ingin memberikan pesan solidaritas terhadap rekan mereka yang ditangkap dan menjalani proses hukum.


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irjen Pol Ansyaad Mbai menjelaskan, kelompok tersebut juga ingin memberi kesan bahwa perjuangan ideologi dan politik radikal yang selama ini dijalani tidak kendur meski rekan-rekannya,termasuk Ustad Abu Bakar Baasyir, meringkuk dalam tahanan aparat keamanan. ”Ketika ada teroris ditangkap, pasti ada reaksi dari temannya. Dari pernyataan terdakwa terorisme di pengadilan, sebenarnya sudah bisa disimpulkan sendiri,” ujarnya seusai diskusi Polemik Radio Trijayakemarin. Ansyaad mengakui bom berbentuk paket buku yang dikirim ke target individu merupakan modus baru dalam tindak pidana terorisme di Indonesia.

Namun pelaku bukanlah orang baru, tapi muka-muka lama dalam dunia teror di Indonesia dan mempunyai reputasi di kawasan Asia Tenggara. Mereka bisa dikenali dari jenis bahan peledak dan metode pembuatan bom yang menurut penyelidikan aparat mempunyai benang merah dengan aksi-aksi teror lain. Ciri lain adalah judul-judul buku yang menyertai paket bom sebangun dengan tujuan kelompok ini secara politik dan ideologi. Ansyaad menuturkan, selama 10 tahun belakangan, gerakan radikal di Indonesia memang diketahui giat beraktivitas. Dalam berbagai sidang,terungkap bahwa tujuan mereka adalah mendirikan negara Islam yang menegakan syariat serta mengganti Pancasila dan UUD 1945 dengan paham lain.

”Secara teknis berbeda, tapi prinsip umum rangkaiannya masih ituitu juga.Ciri satu kelompok ada yang pakai paku, ada yang serpihan logam. Tapi prinsip rangkaian sama,”ujarnya. Kendati pemain lama, jaringan pelaku teror sekarang ini lebih beragam daripada kelompok terdahulu.Kelompok ini tidak lagi tersekat-sekat dalam kelompok seperti Negara Islam Indonesia (NII), Jamaah Islamiah (JI),Komite Penanggulangan Dampak Krisis (Kompak),Mujahidin,atau kelompok lain.Kendati demikian, mereka tetap mengedepankan kesatuan ideologi dan sama-sama memusuhi pemerintah yang dianggap thogut (anak buah setan).

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo mengatakan teror paket bom buku bisa jadi tahapan awal dari aksi-aksi teror selanjutnya. Pola serangan teroris biasanya dimulai dari target individual di tempat sepi untuk kemudian meningkatkan sasarannya di ruang publik pada banyak orang. ”Pola seperti ini pernah terjadi di Amerika Serikat pada 1980-an. Ini merupakan tahapan pertama teror dari tahapan-tahapan teror yang lebih meningkat,” katanya. Pada prinsipnya, lanjut Hermawan, teror bom dilancarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menciptakan ketakutan masyarakat.Ketakutan publik akan menimbulkan ketidakpercayaan kepada pemerintah.

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali pun mengutuk pelaku pengeboman apa pun motifnya.Menurutnya, teror bom merupakan perbuatan yang tidak bertanggung jawab, tidak terpuji, dan biadab. ”Dengan alasan apa pun atau atas nama apa pun hal tersebut tidak bisa dibenarkan. Saya yakin,apa yang telah mereka lakukan tidak akan pernah tercapai tujuannya,” katanya dalam kunjungan kerja di Yogyakarta kemarin. Ketua Umum DPP PPP itu menambahkan, modus operandi yang dilakukan pelaku teror dengan paket buku-buku berjudul Islam tersebut justru mendiskreditkan umat Islam di Indonesia. ”Itu mendiskreditkan Islam.Kalau dilihat dari buku-bukunya, seolah-olah gerakan Islam yang mau memberikan peringatan atau hukuman terhadap pihak-pihak tertentu yang dianggap mendiskreditkan Islam,”jelasnya. 


Pusaran Raksasa Akibat Tsunami Jepang 2011

Sebuah pusaran air raksasa terbentuk di perairan sebelah timur Jepang setelah terjadinya tsunami. Pusaran air raksasa ini terlihat telah mengombang-ambingkan kapal yang berada didalamnya.
Bagaimana terbentuknya ? Dibawah ini ada penjelasan mekanisme terbentuknya turbulensi atau olakan atau pusaran air iti.




Tembok air tsunami berubah menjadi pusaran.

Tembok tsunami ketika mengalir akan mengikuti pola dari rupture atau pola dari oatahan yang terpatahan. Retakan atau rekahan ini menyebabkan air tersembul keatas, dan membuat tembok air tsunami. Menurut perkiraan visual dari ketinggian dari tembok air ini mencapai 30 meter. Dan hingga lebih dari 10 meter ketika mencapai daratan, sampai menyapu segalanya yang dilewati. Termasuk rumah, bangunan, kendaraan, dan tentusaja manusia yang tidak sempat mengevakuasi.
Ketika mencapai pantai terjadi perubahan bentuk dari tembok air ini karena morfologi dasar air dan morfologi garis pantai. Ketika mendekati pantai kecepatan air yang tidak terganggu akan terus melaju, tetapi yang terganggu garis pantai akan berbelok. Belokan inilah yang akhirnya menyebabkan terbentuknya pusaran air.
Bentuk garis pantai timur Jepang yang dapat mempengaruhi bentuk tembok air dan membuat pusaran air.

Perhatikan bentuk dan pola garis pantai Timur Jepang yang berkelok-kelok. Tentusaja terbentuknya pusaran ini akan sangat mungkin terjadi. Yang dibawah ini salah satu pusaran yang terlihat dari helikopter pengamat.
Untuk memberikan seberapa besar pusaran air ini, dapat dilihat kapal sebagai pembandingnya. Lihat dibawah ini.
Kapal/oat yang terombang-ambing pusaran air.

Tidak diketahui apakah kapal itu ada penumpangnya atau tidak.